1. Latar Belakang
Abdurrahman bin Auf (عبد الرحمن بن عوف) adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad ﷺ yang termasuk dalam kelompok Sepuluh Sahabat yang Dijamin Masuk Surga (al-‘Asyarah al-Mubasyarah). Nama aslinya adalah Abdurrahman bin Auf bin Abdi Auf bin Al-Harith bin Zurah. Ia berasal dari suku Quraisy, Bani Zuhrah, dan memiliki hubungan kekerabatan dengan Nabi ﷺ melalui garis ibu.
2. Masuk Islam
Abdurrahman bin Auf adalah salah satu dari delapan orang pertama yang memeluk Islam, setelah dakwah Nabi Muhammad ﷺ dilakukan secara diam-diam. Ia mencerima Islam melalui perantara Abu Bakar Ash-Shiddiq radiyallahu ‘anhu. Keislamannya menunjukkan keteguhan hati dan keberanian, mengingat pada masa itu kaum Muslimin masih mengalami tekanan dan ancaman dari kaum Quraisy.
3. Hijrah dan Pengorbanan
Abdurrahman bin Auf ikut serta dalam hijrah ke Habasyah (Ethiopia) dan kemudian hijrah ke madinah. Ketika tiba di Madinah, ia dipersaudarakan oleh Nabi ﷺ dengan Sa’ad bin Rabi’ al-Anshari. Dalam peristiwa ini, Sa’ad menawarkan sebagian hartanya dan salah satu istrinya untuk dinikahi, namun Abdurrahman bin Auf dengan rendah hati menolak dan lebih memilih untuk berdagang sendiri. Ia kemudian berkata: “Tunjukkan saja padaku di man pasar.”
4. Keahlian dalam Berdagang
Abdurrahman bin Auf memiliki kemampuan berdagang yang luar bisa. Meski memulai dari nol di Madinah, ia segera menjadi salah satu saudagar terkaya di kalangan dalam berbisnis. Keberkahan dalam usahanya menjadikannya seorang miliarder pada masanya.
5. Kedermawanan Tanpa Batas
Kekayaan tidak membuatnya lupa daratan, Abdurrahman bin Auf terkenal sangat dermawan dan ringan tangan dalam membantu sesama. Beberapa contoh kedermawanannya antara lain:
- Menyumbnagkan 500 ekor unta dan kemudian 1.500 unta untuk keperluan jihad.
- Menyumbang 40.000 dinar untuk kebutuhan kaum muslimin.
- Membagikan 500 ekor unta lengkap dengan muatannya kepada fakir miskin di Madinah.
- Membiayai hidup para istri Nabi ﷺsetelah beliau wafat.
6. Peran dalam Perang dan Dakwah
Abdurrahman bin Auf turut serta dalam berbagai peperangan bersama Nabi ﷺ, termasuk Perang Badar, Uhud, dan Tabuk. Ia dikenal sebagai pejuang yang gagah berani dan strategi yang cerdas. Nabi ﷺ juga pernah mengangkatnya sebagai pemimpin dalam suatu ekspedisi militer, meski ada sahabat lain yang lebih tua darinya.
7. Akhir Hidup
Abdurrahman bin Auf wafat pada tahun 32 Hijriyah (653 M) pada usia sekitar 75 tahun. Ia dimakamkan di Baqi’, Madinah. Dalam wasiatnya, ia meninggalkan hartanya untuk keluarga, fakir miskin, dan untuk mendukung perjuangan Islam.
8. Teladan Kebaikan
Kehidupan Abdurrahman bin Auf memberikan teladan yang luar biasa dalam hal:
- Keimanan: Teguh memegang prinsip Islam sejak awal dakwah hingga akhir hayatnya.
- Kewirausahaan: Membuktikan bahwa menjadi kayak tidak menghalangi seseorang untuk tetap taat dan dermawan.
- Kedermawanan: Membelanjakan hartanya di jalan Allah tanpa rasa takut akan kemiskinan.
Ayo Luaskan Manfaat Melalui Relawan Nusantara!
Sepertihalnya Abdurrahman bin Auf yang senantiasa memperluas manfaat melalui kedermawanannya, kita pun dapat mengikuti jejak kebaikannya dengan berbagi kepada sesama. Melalui Relawan Nusantara, sahabat bisa berkontribusi untuk membantu mereka yang membutuhkan, memberikan harapan baru, dan menjadi bagian dari perubahan positif di masyarakat. Mari bersama-sama menebar kebaikan dan mewujudkan manfaat yang lebih luas lagi!
#RelawanNusantara #LuaskanManfaat