Shalat Tahajud dan Shalat Tarawih adalah dua jenis ibadah malam yang memiliki kemuliaan luar biasa dalam islam. Namun, meskipun keduanya dilakukan pada malam hari, ada beberapa perbedaan mendasar antara kedianya. Berikut penjelasan mengenai perbedaan Shalat Tahajud dan Shalat Tarawih yang bisa memperkaya pemahaman kita tentang ibadah yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT.

1. Waktu Pelaksanaan

- Shalat Tahajud

Shalat Tahajud dilakukan setelah tidur malam. Ini adalah ibadah sunnah yang dilakukan pada waktu sepertiga malam terakhir, antara tengah malam, berwudhu, lalu melaksanakan shalat tahajud untuk memohon ampunan dan mendekatkan diri kepada Allah.

- Shalat Tarawih

Shalat Tatawih hanya dilakukan pada bulan Ramadhan, setelah shalat Isya. Shalat ini dapat dilakukan secara berjamaah di masjid atau sendiri di rumah. Shalat Tarawih dilakukan dalam jumlah genap, biasanya dua rakaat per salam, dan bisa dilakukan hingga delapan atau 20 rakaat.

2. Tujuan dan Keutamaan

- Shalat Tahajud

Tahajud memiliki banyak keutamaan, terurama dalam hal kedekatan seseorang dengan Allah. Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda, “Tuhan kita turun ke langin dunia pada setiap malam hingga tersisa sepertiga malam, dan Dia berfirman, ‘Siapa yang berdia kepada-Ku, pasti Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, pasti Aku beri.” (HR. Bukhari dan Muslim). Oleh karena itu, tahajud dikenal sebagai ibadah yang sangat mulia, dengan fokus utama untuk berdoa dan memohon ampunan.

- Shalat Tarawih

Shalat Tarawih adalah ibadah khusu pada bulan Ramadhan, dengan tujuan utama untuk memperoleh keberkahan dan pengampunan dari Allah SWT. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang mendirikan shalat pada malam Ramadhan dengan penuh iman dan mengharap pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim). Selain itu, Tarawih juga berfungsi sebagai cara untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan mendengarkan bacaan Al-Qur’an yang panjang dalam shalat berjamaah.

3. Pelaksanaan dan Jumlah Rakaat

- Shalat Tahajud

Shalat Tahajud terikat dengan jumlah rakaat tertentu. Jumlah rakaatnya bisa bervariasi sesuai dengan kemampuan individu. Biasanya dimulai dengan dua rakaat, dan bisa dilanjutkan sesuai kehendak, bahkan sampai delapan rakaat atau lebih. Shalat ini dilakukan dengan bacaan yang lebih panjang dan khusyuk.

- Shalat Tarawih

Shalat Tarawih memiliki jumlah rakaat yang sudah ditentukan, yaitu minimal delapan rakaat dan bisa mencapai 20 rakaat. Meskipin demikian, jumlah rakaatnya dapat berbeda-beda tergantung pada tradisi di masing-masing tempat. Biasanya, shalat Tarawih dilakukan dengan shalat berjamaah di masjid.

4. Pelaksanaan Secara Berjamaah

- Shalat Tahajud

Shalat Tahajud biasanya dilaksanakan secara individu (sendirian), meskipun bisa juga  dilakukan berjamaah jika diinginkan. Namun, karena waktunya yang berada pada sepertiga malam terakhir, kebanyak orang melakukannya sendiri di rumah.

- Shalat Tarawih

Shalat Tarawih umumnya dilakukan secara berjamaah di masjid, terutama di malam Ramadhan. Meskipun demikian, jika seseorang tidak bisa hadir ke masjid, dia tetap bisa melaksanakannya di rumah secara individu atau bersama keluarga.

5. Kapan Dilaksanakan?

- Shalat Tahajud

Shalat Tahajud dilakukan setiap malam, khususnya pada bulan-bulan selain Ramadhan, untuk memperoleh keberkahan dan kedekatan dengan Allah. Tidak ada waktu tertentu selain sepertiga malam terakhir yang disarankan untuk melaksanakan shalat ini.

- Shalat Tarawih

Shalat Tarawih hanya dilaksanakan pada bulan Ramadhan, tepat setelah shalat Isya. Oleh karena itu, shalat ini hanya dilakukan pada bulan yang pebuh berkah tersebut.